Alo kawan, sudah lama tak menulis.. kita belajar yukk..
Buat kegagahan intektual?
Buat pamer? buat ngisi waktu luang? jadi profesi?
Ini beberapa pertanyaan yang di ajukan oleh M.Fauzil Adhim dalam bukunya, "Dunia Kata" yang diterbitkan pada 2004. Tapi saya baru berjodoh beberapa minggu ini. Setelah dipinjamkan oleh sahabat.
Agar tak terjebak pada "nunggu mood dulu" kita harus menyediakan waktu untuk menanyakan ini pada diri sendiri. Kita menulis karena memang ada sesuatu yang perlu disampaikan, sehingga kata-kata akan mengalir dengan kejernihan mental. Meluruskan niat, untuk berbagi ilmu, karena ketika kita memberi sebenarnya kita menerima. Ilmu gak akan berkurang walaupun kita membagi-bagikannya. Justru kita akan lebih banyak mendapatkan pelajaran.
Jika mata adalah jendela hati, maka kata-kata adalah gambaran dari jiwa. Dalam beberapa hal kita memang bisa menyembunyikan suatu hal, tapi ada juga yang tak dapat kita sembunyikan, tanpa kita sadari.
Ayo menulis... niatkan untuk beribadah.
Semoga bermanfaat:)
